Kamis, 30 Juni 2011

7 Macam Dosa Besar

Posted by Sayidina Aris 19.22, under | No comments

Rasulullah Saw. bersabda :
اِجْتَنِبُواالسَّبْعَ الْمُوْ بِقَاتِ اَلشِّرْكُ بِاللهِ وَالسِّحْرُ وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِىْ حَرَّمَ اللهُ اِلاَّ بِالْحَقِّ وَاٰكِلُ الرِّبَا وَاٰكِلُ مَالِ الْيَتِيْمِ وَالتَّوَ لِّى يَوْمَ الزَّحْفِ وَقَذْ فَ الْمُحْصَنَا تِ الْغَا فِلاَ تِ الْمُؤْ مِنَا تِ. ﴿ رواه البخار ى و مسلم. ﴾
Artinya :
Jauhilah tujuh macam dosa yang bertingkat - tingkat (besar), diantaranya ialah :


1.                              Mempersekutukan Allah
2.                              Sihir
3.                              Membunuh diri yang diharamkan Allah kecuali dengan hak.
4.                              Makan harta riba
5.                              Makan harta anak yatim
6.                              Lari dari peperangan
7.                              Menuduh wanita yang berimana yang tidah tahu menahu dengna perbuatan buruk dengan apa yang difitnakan kepadanya.
(HR Bukhari dan Muslim)
Seorang ulama’ Ahlul Bait Abu Abdillah Ja’far bin Muhammad Shadiq merinci dosa-dosa besar sebagai berikut:
a. Pertama syirik kepada Allah swt. Tentang hal ini Allah swt berfirman, yang artinya :
“Sesungguhnya, Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya
(an Nisaa’:4S)
“… Sesungguhnya, orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga (al-Maa’idah:72)”
b. Keduaadalah ber putus asa dari mendapatkan rahmat Allah swt. Allah swt berfirman mengenai hal ini
“… Sesungguhnya, tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir. ‘ (Yusuf: 87)”
c. Ketigaadalah merasa aman dari ancaman Allah swr. Allah swt berfirman tentang hal ini,
“… Tiadalah yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi. ‘(al-A’raaf: 99)”
d. Keempat adalah berbuat durhaka kepada kedua orang tua. Karena,Allah swt menyifati orang yang berbuat durhaka kepada kedua orang tuanya sebagai orang yang jabbaar syaqiy ‘orang yang sombong lagi celaka’. Tentang hal ini Allah swt berfirrnan,
“‘Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. ‘(Maryam: 32)”
e. Kelimaadalah membunuh. Tentang hal ini Allah swt berfirman,
“‘Dan, barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannya ialah jahannam, kekal ia di dalamnya…….. ‘(an-Nisaa’: 93)”
f. Keenam adalah menuduh wanita baik-baik berbuat zina. Tentang hal ini Allah SWT berfirman,
“‘Sesunggubnya, orang-orangyang menudub wanita-wanita yang baik- baik, yang lengab lagi beriman (berbuat zina), mereka kena laknat di dunia dan akbirat, dan bagi mereka azab yang besar.’ (an-Nuur: 23)
g. Ketujuh adalah memakan riba. Tentang hal ini Allah SWT berfirman,
““Orang-orangyang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila ‘(al-Baqarah: 275)”
h. Kedelapanadalah lari dari medan pertempuran. Maksudnya, saat kaum muslimin diserang oleh musuh mereka, dan kaum muslimin maju mempertahankan diri dari serangan musuh itu, kemudian ada seorang muslim yang melarikan diri dari pertempuran itu. Tentang hal ini Allah SWT berfirman,
“‘Barangsiapa yang membelakangi mereka (mundur) di waktu itu, kecuali berbelok untuk (siasat) perang atau bendak menggabungkan diri dengan pasukan yang lain, maka sesunggubnya orang itu kembali dengan membawa kemurkaan dari Allab, dan tempatnya ialah neraka jabannam. Dan, amat buruklab tempat kembalinya. ‘(al-Anfaal: 16)”
i. Kesembilanadalah memakan harta anak yatim. Tentang hal ini Allah SWT berfirman,
“‘Sesunggubnya, orang-orangyang memakan barta anakyatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenub perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka). ‘(an-Nisaa ‘: 10)”
j. Kesepuluhadalah berbuat zina. Tentang hal ini Allah SWT berfirman,
“Barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosanya, (yakni) akan dilipatgandakan azab untuknya pada bari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu… ‘(al-Furqaan: 68-69)”
Tentang menyembunyikan persaksian, adalah seperti difirmannkan oleh Allah SWT,
“Dan janganlab kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. Dan, barangsiapa yang menyembunyikannya maka sesunggubnya ia ada lab orang yang berdosa batinya
(al-Baqarah: 283)”
k. Kesebelas adalah sumpah palsu, yaitu jika seseorang ber sumpah untuk melakukan sesuatu perbuatan, namun ternyata ia tidak mela kukan perbuatan itu. Atau, ia bersumpah tidak akan me1akukan sesuatu perbuatan, namun nyatanya ia kemudian me1akukan perbuatan itu. Tentang ha.l ini Allah SWT berfirman,
“Sesungguhnya, orang-orang yang menukar janji( nya ckngan) Allah dan sumpah-sumpah mereka ckngan harga yang sedikit, mereka itu tidak rnendapat bagian (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada han kiamat dan tidak (pula) akan menyucikan mereka. Bagi mereka azab yangpedih. ‘ (Ali Imran: 77)”
l. Kedua belas adalah berbuat khianat (curang) atas harta ram pasan perang. Tentang hal ini Allah SWT berfirman,
“Barangsiapa yang berkhianat (curang) clalam urusan rampasan perang itu, maka pada han kiamat ia akan clatang membawa apa yang dikhianatkannya itu ‘(Ali Imran: 161)”
m. Ketigabelas adalah meminum khamar (minuman keras). Tentang hal ini Allah SWT berfirman,
“Sesungguhnya (meminum) khamar, ber1judi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan setan Maka,jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu men dapat keberuntungan (al-Maa ‘idah: 90)”
n. Keempat belas adalah meninggalkan shalat. Tentang hal ini Al lah SWT berfirman,
“ Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?’ Mereka menjawab, ‘Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat.” (al-Muddatstsir: 42-43)
o. Kelima belas adalah melanggar perjanjian dan memutuskan tali silaturahmi. Karena, tali silaturahmi adalah salah satu ikatan yang dipe rintahkan oleh Allah SWT untuk disambung. Tentang hal iniAllah SWT ber firman,
“(Yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah per janjian itu teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkanAllah (kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi. ‘(al-Baqarah: 27)”
Dengan demikian, semua perbuatan dosa tadi adalah bagian dari dosa besar, sesuai dengan keterangan nash Al-Qur’an. Dan, masing-masing dosa besar tadi mengandung hikmah, seperti yang diungkapkan oleh Ja’far Shadiq Saat ia ditanya oleh Ibnu Ubaid tentang apa itu dosa besar, Ja’farShadiq dengan percaya diri menjawabnya dengan urutan seperti tadi. Penyebutan urutan tadi pun diungkapkannya dengan tanpa perlu berpikir lama, yang menunjukkan bahwa masa1ah ini te1ah tertanam dalam otaknya, apalagi jika disadari bahwa ayat-ayat itu terdapat secara acak dalam pelbagai surah dalam A Qur’an. Sehingga, untukmenyebutkannya ia harus mengutip dan mengtip dan mengumpulkannya dari sana-sini. Hal ini juga menunjukkan bahwa ia benar-benar te1ah mendalami rahasia-rahasia kandungan Al-Qur’ an.

Rabu, 29 Juni 2011

"3 (TiGa) AMaLaN UTaMa"

Posted by Sayidina Aris 19.31, under | No comments

"Manusia diciptakan oleh Allah SWT dan diberi kehidupan di dunia ini agar tidak melakukan kerusakan di muka bumi. "



Manusia diberi akal supaya mau ber"amal" shaleh yang dapat bermanfaat bagi alam semesta.


Ada 3(tiga) "amal"an utama yang dapat dilakukan manusia agar kualitas imannya dapat selalu terjaga. yaitu :



1. "Amal"an Pertama: Mencari Ilmu. Mencari ilmu diwajibkan bagi setiap umat Islam. Ayat pertama yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW adalah "Iqra'", "bacalah". Membaca adalah perintah Allah yang pertama. Jadi Islam itu agama yang sangat memerangi kebodohan. Semua "amal"an ibadah ada ilmunya, maka dari itu kita dituntut untuk menuntut ilmu sejak kita lahir hingga masuk liang lahat.
Membacapun tidak sembarang membaca, tetapi "Bacalah dengan nama Tuhanmu yang telah menciptakanmu (Surat Al-Alaq, Ayat 1). Orang yang berilmu derajatnya akan diangkat oleh Allah SWT. Kalau kita mau sukses dalam kehidupan dunia maupun akhirat, kita harus menggunakan ilmu, maka dari itu menuntut ilmu itu wajib hukumnya bagi setiap muslim.


2. "Amal"an Kedua: Berjuang di jalan Allah untuk membela agama. Muslim yang berilmu berjuang dengan ilmu yang dimilikinya. Muslim yang kaya berjuang dengan memanfaatkan hartanya untuk kesejahteraan bagi orang lain. Bagi yang kuat dapat berjuang dengan kekuatannya untuk menolong orang lain. Bagi muslim yang tidak memiliki ilmu, harta ataupun kekuatan dapat berjuang dengan cara memanjatkan do'a kepada Allah SWT. Bagi yang tidak bisa ber"amal" dengan ilmu, harta, kekuatan dan do'a; dapat berjuang dengan diam. Dari pada mengumpat atau menjelek-jelekkan orang lain lebih baik diam.



3. "Amal"an Ketiga: Bekerja mencari nafkah untuk keluarganya. Muslim yang bekerja dengan niat memberikan nafkah yang halal dan barokah untuk keluarganya (orang tua, istri dan anak-anaknya), dengan tujuan supaya keluarganya tidak menjadi pengemis, adalah termasuk "amal"an utama yang mendapat pahala yang sangat besar. Mencari nafkah disini termasuk berjuang melawan kemiskinan.

☼PENSUCIAN JIWA MELALUI IBADAH☼

Posted by Sayidina Aris 19.25, under | No comments

"Manusia diciptakan dengan memiliki dua potensi, yaitu potensi positip (kebaikan) dan potensi negatip (kejahatan)."

Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur'an Surat Al-sraa' Ayat 11 : "Dan manusia berdo'a untuk kejahatan sebagaimana dia berdo'a untuk kebaikan. Adalah manusia suka tergesa-gesa."

Sebagai umat Islam kita harus selalu menjaga supaya kita selalu berbuat baik, yaitu dengan selalu meningkatkan "ibadah" kita kepada Allah SWT. "Ibadah" kepada Allah ini adalah merupakan proses "pensucian jiwa" sehingga kita akan selalu terjaga dari perbuatan yang keji. Peningkatan "ibadah" merupakan proses "pensucian jiwa" secara otomatis seperti yang difirmankan Allah SWT dalam Al-Qur'an Surat Al-Ankabuut Ayat 45 : "Bacakanlah apa yang diwahyukan kepadamu dari Kitab (Al-Qur'an) dan dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat mencegah dari yang keji dan yang munkar, dan sungguh Allah mengingat (kamu) lebih besar (banyak). Dan Allah mengetahui apa-apa yang kamu kerjakan."


Allah juga berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Israa' Ayat 7 : "Jika kamu berbuat kebaikan (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri, dan jika kamu berbuat kejahatan, maka (akibatnya) bagi dirimu sendiri......."


Ada beberapa hal yang harus kita lakukan supaya kita selalu terhindar dari perbuatan jahat dan selalu mengarah kepada perbuatan yang baik (proses "pensucian jiwa", antara lain :

1. Senantiasa berupaya menjaga setiap kegiatan kita bernilai dzikir. Apabila kita selalu berusaha untuk mendekatkan diri kepada Allah dan selalu beramal shaleh, maka Insya'Allah Allah akan selalu memberi petunjuk kepada kita, seperti yang difirmankan dalam Al-Qur'an Surat Al-Israa' Ayat 9 : "Bahwa sesungguhnya Al-Qur'an ini memberi petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan membawa kabar gembira untuk orang-orang mukmin yang beramal shaleh, sesungguhnya bagi mereka pahala yang besar."


2. Ketika kita terperosok kita harus segera menyadari dan memohon ampun. Jangan sampai kita terperosok sehingga kita tergolong menjadi orang yang kafir, karena hanya neraka jahanam lah tempat orang kafir, seperti firman Allah SWT dalam Al-Qur'an Surat Al-Israa' Ayat 8 : "Semoga Tuhan kamu merahmati kamu, dan jika kamu kembali (durhaka), niscaya Kami kembali (menyiksamu). Dan Kami jadikan jahanam bagi orang-orang kafir sebagai kurungan."


3. Senantiasa memperbaharui "ibadah" kita. Kita harus selalu meningkatkan kualitas "ibadah" kita. Setelah kualitas "ibadah" kita sudah bagus, maka kita harus tingkatkan pula kuantitasnya, yaitu disamping kita melaksanakan "ibadah" wajib, kita tingkatkan tambah pula "ibadah" kita dengan melaksanakan "ibadah" sunnah.


Dengan selalu mengadakan "pensucian jiwa" ini, kita sebenarnya menjaga diri kita dari perbuatan yang munkar (keji). Orang yang munkar ini adalah orang yang tidak percaya adanya kehidupan di akhirat. Na'udzubillah mindzalik....... Siksa azab Allah amat pedih, seperti difirmankan Allah SWY dalam Al-Qur'an Surat Al-Israa' Ayat 10 : "Dan sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat, Kami sediakan bagi mereka azab yang pedih.


Sebagai orang Muslim kita harus tahu behwa kebahagiaannya di dunia dan akhirat sangat ditentukan oleh sejauh mana perbaikan dan "pensucian" dirinya. Iapun mesti meyakini kecelakaan dirinya sangat ditentukan oleh sejauh mana kekotoran dan kebrengsekan dirinya. Sebagaimana firman Allah dalam Surat Asy Syams ayat 9-10: "Sesungguhnya beruntunglah orang yang men"suci"kan "jiwa" itu. Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya."


Dunia adalah tempat beramal, maka setiap Muslim harus melihat perkara-perkara wajib seperti pandangan pedagang terhadap modal bisnisnya. Dan melihat "ibadah"-"ibadah" sunnah seperti penglihatan pedagang terhadap keuntungan bisnisnya. Kemudian melihat kemaksiatan dan dosa sebagai kerugian dalam dunia bisnis.


Beberapa teladan dari Rasulullah SAW dan para salafush shalih (orang terdahulu) bagaimana mereka melakukan muhasabah (evaluasi) terhadap dirinya sendiri:
1. Mengevaluasi makanan yang dikonsumsi.
2. Mengevaluasi perbuatan.
3. Menghukum diri.
4. Membayangkan dahsyatnya siksa neraka.

"T A U B A T"

Posted by Sayidina Aris 19.20, under | No comments

"Dan orang yang ber"taubat" dan mengerjakan amal shaleh, maka sesungguhnya dia ber"taubat" kepada Allah dengan "taubat" yang sebenar-benarnya"



Setan atau iblis telah berjanji kepada Allah SWT, bahwa dia akan menggoda manusia selama manusia itu hidup di dunia. Hal ini seperti yang dikisahkan dalam Al-Qur'an Surat Shaad Ayat 82 dan 83 :

" Iblis berkata, Demi kekuasaan Engkau, sungguh aku akan menyesatkan mereka semuanya.

Kecuali hamba-hambaMu yang telah disucikan (ikhlas) di antara mereka."


Namun demikian, Allah juga menjawab tantangan dari iblis ini, bahwa Allah tiada henti-hentinya untuk mengampuni dos
a manusia selama manusia itu mau ber"taubat".


Hal ini sesuai firman Allah dalam Al-Qur'an Surat Ali-Imran Ayat 135 :

"Dan (juga) orang-orang yang bila berbuat keji atau dzalim terhadap dirinya, mereka ingat kepada Allah, lalu mereka memohon ampun atas dosa-dosanya. Dan siapa lagi yang dapat mengampunkan dosa melainkan Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan keji itu sedang mereka mengetahui"


Dan Allah adalah Maha Penerima "taubat" seperti yang difirmankan dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah Ayat 128 : "....... Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima "taubat" lagi Maha Penyayang"


Di dalam Surat Al-Furqon Ayat 71, juga dijelaskan : "Dan orang yang ber"taubat" dan mengerjakan amal shaleh, maka sesungguhnya dia ber"taubat" kepada Allah dengan "taubat" yang sebenar-benarnya"


Di dunia ini tidak ada orang yang sempurna, tidak ada orang yang tidak pernah berbuat dosa. Allah akan mencintai orang-orang yang mau ber"taubat". Perbanyaklah membaca istighfar dan beramal shaleh untuk menghapus dosa-dosa kita. Jangan sampai kita mati dengan membawa dosa, maka dari itu janganlah kita menunda-nunda "taubat" kita kepada Allah. Mati secara khusnul khatimah adalah cita-cita seluruh umat muslim yang beriman dan bertaqwa.


Persyaratan agar "taubat" kita diterima oleh Allah SWT, antara lain adalah :

1. Menyesali dosa yang telah dilakukan. Jangan sampai kita membanggakan dosa yang telah kita lakukan, tapi sebaliknya kita harus menyesali dosa-dosa yang telah kita lakukan sehingga kita akan mengambil pelajaran apa yang telah kita lakukan.


2. Berniat tidak akan mengulangi lagi. Dalam ber"taubat", kita harus mempunyai niat yang kuat bahwa kita tidak akan mengulangi lagi dosa-dosa yang telah kita lakukan. Kita harus sadar bahwa kita orang yang banyak dosa, dan harus berniat kuat untuk ber"taubat".


3. Meminta maaf kepada orang yang telah disakiti. Apabila dosa atau kesalahan kita berkaitan dengan orang lain, maka kita punya kewajiban untuk meminta maaf kepada orang yang disakiti tersebut. Dimaafkan atau tidak, kita wajib meminta maaf. Kita serahkan semua kepada Allah SWT.


4. Membayar kewajiban yang telah kita tinggalkan. Apabila kita ber"taubat", kita wajib membayar kewajiban-kewajiban yang selama kita berbuat dosa, telah kita tinggalkan.


5. Banyak membaca istighfar. Kalau kita ingin ber"taubat", kita harus banyak membaca istighfar, agar Allah meridhai untuk mengampuni segala dosa-dosa yang selama ini telah kita perbuat.


Sedangkan tanda-tanda bahwa orang tersebut sudah benar-benar ber"taubat " secara bersungguh-sungguh, antara lain memiliki tanda-tanda sebagai berikut :


1. Orang tersebut dapat menjaga lisannya dari ucapan-ucapan yang tidak bermanfaat, atau bahkan yang menyakiti orang lain.


2. Hatinya bersih dari rasa iri, dengki dan hasut. Bahkan orang ini menjadi orang yang pemaaf dan tidak pendendam.


3. Menjauhi kumpulan orang-orang yang berbuat maksiat.


4. Selalu siap menghadapi mati. Yaitu dengan cara selalu meningkatkan ibadah kita, sehingga kita bisa mencapai cita-cita kita untuk mati dalam keadaan beriman dan bisa mati dengan khusnul khatimah.


Maka dari itu, marilah kita segera memohon ampun/ber"taubat" kepada Allah SWT, karena hidup ini hanya bagaikan mampir minum dan kita tidak ada yang mengetahui kapan ajal kita akan tiba. Semoga Allah meridhai kita untuk menjadi golongan orang yang beriman dan bertaqwa serta kelak kita diridhai pula untuk tnggal di surga-Nya. Amiin...........


Marilah kita ber"taubat" dengan sungguh-sungguh ber"taubat" seperti perintah Allah SWT dalam Al-Qur'an Surat At -Tahrim Ayat 8 :


"Hai orang-orang yang beriman, ber"taubatl"ah kepada Allah dengan "taubat" yang semurni-murninya. Mudah-mudahan Tuhan kamu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak mengecewakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersamanya, .........."

"PEKERJAAN YANG HARUS SEGERA DILAKSANAKAN"

"Kalau kita me"laksanakan" suatu "pekerjaan" harus kita pikirkan terlebih dahulu, hal ini supaya tidak ada penyesalan di kemudian hari."





Namun ada beberapa kegiatan atau "pekerjaan" yang dalam ajaran agama Islam dianjurkan supaya "pekerjaan" itu harus segera di"laksanakan", yaitu :

1. "Pekerjaan" Pertama: Memberi makan tamu apabila tamu itu menginap. Apabila kita kedatangan tamu, kita harus memulyakan tamu kita. Kalau dalam adat Jawa, apabila kita kedatangan tamu, kita harus gupuh, lungguh, suguh. Jadi gupuh -- kita menyambut tamu dengan gembira tidak boleh malas-malasan atau merasa ogah-ogahan. Lungguh -- tamu yang datang kita persilahkan duduk dan kita ajak dialog dengan hati yang tulus. Suguh -- tamu yang datang kita beri hidangan minimal minuman. Apalagi apabila tamu yang datang itu menginap di rumah kita, tamu kita beri hidangan makanan seperti yang kita makan sehari-hari, dan tidak perlu mengada-ada-- apalagi sampai berhutang.


2. "Pekerjaan" Kedua: Mengurusi mayat/jenazah orang meninggal dunia. Apabila ada orang meninggal dunia, kita harus segera memandikannya, kemudian mengkafani dan menshalati jenazah tersebut. Kemudian harus segera memakamkan
nya, jangan sampai menginap di rumah sampai berhari-hari. Memakamkan jenazah ini yang lebih utama adalah di daerah dimana orang tersebut meninggal dunia.


3. "Pekerjaan" Ketiga: Menikahkan anak perempuan apabila sudah waktunya (baligh). Apabila kita mempunyai anak perempuan, apabila sudah waktunya menikah, kita dianjurkan untuk segera menikahkannya. Hal ini untuk menjaga agar tidak terjadi salah pergaulan seperti yang akhir-akhir ini banyak terjadi.


4. "Pekerjaan" Keempat: Membayar hutang apabila sudah jatuh tempo. Kita diwajibkan segera membayar hutang kita kepada orang lain apabila kita sudah mampu membayarnya. Kalau kita sudah memiliki uang, jangan sampai kita menunda-nunda untuk melunasi hutang kita. Jangan sampai uang yang ada malah kita pergunakan untuk keperluan lain, sehingga kita tidak bisa melunasinya lagi. Apabila anda merasa kesulitan dalam membayar hutang, ada amalan do'a yang bisa anda baca sebagai berikut :



 
Apabila anda membaca do'a di atas dengan bersungguh-sungguh, maka Insya'Allah anda akan dimudahkan jalan oleh Allah SWT mendapat rezki yang diridhai -Nya, sehingga anda akan mudah untuk melunasi hutang-hutang anda.


5. "Pekerjaan" Kelima: Bertaubat dari dosa-dosa yang terlanjur kita lakukan. Kita hidup di dunia ini bagaikan mampir minum, jadi jangan sampai kita menunda-nunda untuk bertaubat, karena kita sebagai manusia tidak mengetahui kapan kita akan mati. Kita bertaubat tidak perlu menunggu sampai kita tua, karena malaikat pencabut nyawa akan datang menjemput kita apabila sudah waktunya.


Jadi kita sebagai umat Islam, kita sangat dianjurkan untuk mensegerakan me"laksanakan" 5 (lima) "pekerjaan" diatas. Karena kelima "pekerjaan" diatas apabila tidak segera di"laksanakan" justru akan menimbulkan masalah yang baru lagi.

Datangnya KEMATIAN menurut AL-QUR'AN

Posted by Sayidina Aris 19.10, under | No comments

Hal di Dunia ini yang paling dekat dengan kita adalah Kematian

1. Kematian akan mengejar siapapun walaupun ia lari menghindar.

“Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”. (QS al-Jumu’ah, 62: 8)

2. Kematian bersifat memaksa dan siap menghampiri manusia walaupun kita berusaha menghindarkan resiko-resiko kematian.

“Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu ke luar (juga) ke tempat mereka terbunuh”. Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati. (QS Ali Imran, 3:154)

3. Kematian akan mengejar siapapun meskipun ia berlindung di balik benteng yang kokoh atau berlindung di balik teknologi kedokteran yang canggih serta ratusan dokter terbaik yang ada di muka bumi ini.

Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendati pun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: “Ini adalah dari sisi Allah”, dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: “Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)”. Katakanlah: “Semuanya (datang) dari sisi Allah”. Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikit pun? (QS An-Nisa 4:7 8)

4. Kematian datang secara tiba-tiba.

Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS, Luqman 31:34)

5. Kematian telah ditentukan waktunya, tidak dapat ditunda atau dipercepat

Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS, Al-Munafiqun, 63:11)

Menurut Hadist Rasululah yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Abbas r.a :

"Bahwa malaikat maut memerhati wajah setiap manusia di muka bumi ini 70 kali dalam sehari. Ketika Izrail datang merenung wajah seseorang, didapati orang itu ada yang sedang gelak tawa. Maka berkata Izrail: Alangkah herannya aku melihat orang ini, sedangkan aku diutus oleh Allah Taala untuk mencabut nyawanya, tetapi dia masih tetap saja banyak ketawa."



Rasulullah s.a.w pernah bersabda bahawa apabila matinya anak Adam maka terputus amal ibadatnya kecuali tiga perkara, pertama : ilmu yang bermanfaat, kedua : sedekah jariah dan ketiga : doa anak-anak yang soleh.

HIJRAH KE MADINAH

Posted by Sayidina Aris 12.14, under | No comments



Ali ra Menggantikan Rasulullah Saw

Quraisy berencana membunuh Muhammad, karena dikuatirkan ia akan hijrah ke Medinah. Ketika itu kaum Muslimin sudah tak ada lagi yang tinggal kecuali sebagian kecil. Ketika perintah dari Allah Swt datang supaya beliau haijrah, beliau meminta Abu Bakar supaya menemaninya dalam hijrahnya itu. Sebelum itu Abu Bakar memang sudah menyiapkan dua ekor untanya yang diserahkan pemeliharaannya kepada Abdullah b. Uraiqiz sampai nanti tiba waktunya diperlukan.

Pada malam akan hijrah itu pula Muhammad membisikkan kepada Ali b. Abi Talib supaya memakai mantelnya yang hijau dari Hadzramaut dan supaya berbaring di tempat tidurnya. Dimintanya supaya sepeninggalnya nanti ia tinggal dulu di Mekah menyelesaikan barang-barang amanat orang yang dititipkan kepadanya. Demikianlah, ketika pemuda-pemuda Quraisy mengintip ke tempat tidur Nabi Saw, mereka melihat sesosok tubuh di tempat tidur itu dan mengira bahwa Nabi Saw masih tidur.

Bersembunyi di Gua Thaur

Menjelang larut malam, Rasulullah Saw keluar tanpa setahu mereka. Bersama-sama dengan Abu Bakar beliau bertolak ke arah selatan menuju gua Thaur. Hanya empat orang yang tahu keberadaan beliau berdua, yaitu Abdullah b. Abu bakar, Aisyah dan Asma (puteri-puteri Abu Bakar), serta pembantu mereka ‘Amir b. Fuhaira. Bila hari sudah sore Asma, datang membawakan makanan buat mereka. Abdullah setiap hari berada di tengah-tengah Quraisy untuk memantau perkembangan yang terjadi untuk disampaikan pada beliau pada malam harinya. ‘Amir tugasnya menggembalakan kambing Abu Bakar’, memerah susu dan menyiapkan daging. Apabila Abdullah b. Abu Bakar kembali dari tempat mereka bersembunyi di gua itu, datang ‘Amir mengikutinya dengan kambingNya guna menghapus jejaknya.

Sementara itu pihak Quraisy berusaha sungguh-sungguh mencari mereka. Pemuda-pemuda Quraisy membawa pedang dan tongkat sambil mondar-mandir mencari ke segenap penjuru. Ketika itu mereka bergerak menuju ke gua tempat sembunyi. Lalu orang-orang Quraisy itu datang menaiki gua itu, tapi kemudian ada yang turun lagi. “Kenapa kau tidak menjenguk ke dalam gua?” tanya kawan-kawannya. “Ada sarang laba-laba di tempat itu, yang memang sudah ada sejak sebelum Muhammad lahir,” jawabnya. “Saya melihat ada dua ekor burung dara hutan di lubang gua itu. Jadi saya mengetahui tak ada orang di sana.”

Demikanlah, kalau saja mereka ada yang menengok ke bawah pasti akan melihat beliau berdua. Tetapi orang-orang Quraisy itu makin yakin bahwa dalam gua itu tak ada manusia tatkala dilihatnya ada cabang pohon yang terkulai di mulut gua. Tak ada jalan orang akan dapat masuk ke dalamnya tanpa menghalau dahan-dahan itu. Ketika itulah mereka lalu surut kembali. Rasulullah s.a.w. tinggal dalam gua selama tiga hari tiga malam. Tentang cerita gua ini dikisahkan dalam  firman Allah Swt:

“Ingatlah tatkala orang-orang kafir (Quraisy) itu berkomplot membuat rencana terhadap kau, hendak menangkap kau, atau membunuh kau, atau mengusir kau. Mereka membuat rencana dan Allah membuat rencana pula. Allah adalah Perencana terbaik.” (Qur’an, 8: 30) “Kalau kamu tak dapat menolongnya, maka Allah juga Yang telah menolongnya tatkala dia diusir oleh orang-orang kafir (Quraisy). Dia salah seorang dari dua orang itu, ketika keduanya berada dalam gua. Waktu itu ia berkata kepada temannya itu: ‘Jangan bersedih hati, Tuhan bersama kita!’ Maka Tuhan lalu memberikan ketenangan kepadanya dan dikuatkanNya dengan pasukan yang tidak kamu lihat. Dan Allah menjadikan seruan orang-orang kafir itu juga yang rendah dan kalam Allah itulah yang tinggi. Dan Allah Maha Kuasa dan Bijaksana.” (Qur’an, 9: 40)

Pada hari ketiga, ketika keadaan sudah tenang, unta kedua orang itu didatangkan. Asma datang makanan. Dikisahkan, Asma merobek ikat pinggangnya lalu sebelahnya dipakai menggantungkan makanan dan yang sebelah lagi diikatkan, sehingga ia lalu diberi nama “dhat’n-nitaqain” (yang bersabuk dua). Mereka kemudian berangkat.

Karena mengetahui pihak Quraisy sangat gigih mencari mereka, maka perjalanan ke Yathrib itu mereka mengambil jalan yang tidak biasa ditempuh orang. Abdullah b. ‘Uraiqit – dari Banu Du’il – sebagai penunjuk jalan, membawa mereka ke arah selatan di bawahan Mekah, kemudian menuju Tihama di dekat pantai Laut Merah.  Kedua orang itu beserta penunjuk jalannya sepanjang malam dan di waktu siang berada di atas kendaraan. Memang, Rasulullah Saw sendiri tidak pernah menyangsikan, bahwa Tuhan akan menolongnya, tetapi “jangan kamu mencampakkan diri ke dalam bencana.” Allah menolong hambaNya selama hamba menolong dirinya dan menolong sesamanya.

Suraqa

Ketika itu Quraisy mengadakan sayembara, barangsiapa bisa menyerahkan Muhammad akan diberi hadiah seratus ekor unta. Mereka sangat giat mencari Rasulullah Saw. Ketika terdengar kabar bahwa ada rombongan tiga orang sedang dalam perjalanan, mereka yakin itu adalah Muhammad dan beberapa orang sahabatnya. Suraqa b. Malik b. Ju’syum, salah seorang dari Quraisy,  juga ingin memperoleh hadiah seratus ekor unta. Tetapi ia ingin memperoleh hadiah seorang diri saja. Ia mengelabui orang-orang dengan mengatakan bahwa itu bukan Muhammad. Tetapi setelah itu ia segera pulang ke rumahnya. Dipacunya kudanya ke arah yang disebutkan tadi seorang diri.

Demikian bersemangatnya Suraqa mengejar Nabi Saw hingga kudanya dua kali tersungkur ketika hendak mencapai Nabi. Tetapi melihat bahwa ia sudah hampir kedua orang itu, ia tetap memacu kudanya karena rasanya Muhammad sudah di tangan. Akan tetapi kuda itu tersungkur sekali lagi dengan keras sekali, sehingga penunggangnya terpelanting dari punggung binatang itu dan jatuh terhuyung-huyung dengan senjatanya. Suraqa merasa itu suatu alamat buruk jika ia bersikeras mengejar sasarannya itu. Sampai di situ ia berhenti dan hanya memanggil-manggil:

“Saya Suraqa bin Ju’syum! Tunggulah, saya mau bicara. Saya tidak akan melakukan sesuatu yang akan merugikan tuan-tuan.” Setelah kedua orang itu berhenti melihat kepadanya, dimintanya kepada Muhammad supaya menulis sepucuk surat kepadanya sebagai bukti bagi kedua belah pihak. Dengan permintaan Nabi, Abu Bakr lalu menulis surat itu di atas tulang atau tembikar yang lalu dilemparkannya kepada Suraqa. Setelah diambilnya oleh Suraqa surat itu ia kembali pulang. Sekarang bila ada orang mau mengejar Nabi Saw, maka dikaburkan olehnya, sesudah tadinya ia sendiri yang mengejarnya.

Perjalanan Hijrah Rasul Saw

Selama tujuh hari terus-menerus rombongan Rasulullah Saw berjalan, mengaso di bawah panas membara musim kemarau dan berjalan lagi sepanjang malam mengarungi lautan padang pasir dengan perasaan kuatir. Hanya karena adanya iman kepada Allah Swt membuat hati dan perasaan mereka terasa lebih aman. Ketika sudah memasuki daerah kabilah Banu Sahm dan datang pula Buraida kepala kabilah itu menyambut mereka, barulah perasaan kuatir dalam hatinya mulai hilang. Jarak mereka dengan Yathrib kini sudah dekati.

Selama mereka dalam perjalanan yang sungguh meletihkan itu, berita-berita tentang hijrah Nabi dan sahabatnya yang akan menyusul kawan-kawan yang lain, sudah tersiar di Yathrib. Penduduk kota ini sudah mengetahui, betapa kedua orang ini mengalami kekerasan dari Quraisy yang terus-menerus membuntuti. Oleh karena itu semua kaum Muslimin tetap tinggal di tempat itu menantikan kedatangan Rasulullah dengan hati penuh rindu ingin melihatnya, ingin mendengarkan tutur katanya. Banyak di antara mereka itu yang belum pernah melihatnya, meskipun sudah mendengar tentang keadaannya dan mengetahui pesona bahasanya serta keteguhan pendiriannya. Semua itu membuat mereka rindu sekali ingin bertemu, ingin melihatnya.

Masyarakat Madinah

Tersebarnya Islam di Yathrib dan keberanian kaum Muslimin di kota itu sebelum hijrah Nabi ke tempat tersebut sama sekali di luar dugaan kaum Muslimin Mekah. Beberapa pemuda Muslimin bahkan berani mempermainkan berhala-berhala kaum musyrik di sana. Seseorang yang bernama ‘Amr bin’l-Jamuh mempunyai sebuah patung berhala terbuat daripada kayu yang dinamainya Manat, diletakkan di daerah lingkungannya seperti biasa dilakukan oleh kaum bangsawan. ‘Amr ini adalah seorang pemimpin Banu Salima dan dari kalangan bangsawan mereka pula. Sesudah pemuda-pemuda golongannya itu masuk Islam malam-malam mereka mendatangi berhala itu lalu di bawanya dan ditangkupkan kepalanya ke dalam sebuah lubang yang oleh penduduk Yathrib biasa dipakai tempat buang air. Bila pagi-pagi berhala itu tidak ada ‘Amr mencarinya sampai diketemukan lagi, kemudian dicucinya dan dibersihkan lalu diletakkannya kembali di tempat semula, sambil ia menuduh-nuduh dan mengancam. Tetapi pemuda-pemuda itu mengulangi lagi perbuatannya mempermainkan Manat ‘Amr itu, dan diapun setiap hari mencuci dan membersihkannya. Setelah ia merasa kesal karenanya, diambilnya pedangnya dan digantungkannya pada berhala itu seraya ia berkata: “Kalau kau memang berguna, bertahanlah, dan ini pedang bersama kau.” Tetapi keesokan harinya ia sudah kehilangan lagi, dan baru diketemukannya kembali dalam sebuah sumur tercampur dengan bangkai anjing. Pedangnya sudah tak ada lagi. Sesudah kemudian ia diajak bicara oleh beberapa orang pemuka-pemuka masyarakatnya dan sesudah melihat dengan mata kepala sendiri betapa sesatnya hidup dalam syirik dan paganisma itu, yang hakekatnya akan mencampakkan jiwa manusia ke dalam jurang yang tak patut lagi bagi seorang manusia, iapun masuk Islam.

Mesjid Quba’

Ketika  rombongan Rasulullah Saw sampai di Quba’, mereka tinggal empat hari ia di sana dan membangun mesjid Quba’. Di tempat ini Ali b. Abi-Talib ra menyusul, setelah mengembalikan barang-barang amanat – yang dititipkan oleh rasulullah Saw – kepada pemilik-pemiliknya di Mekah. Ali ra  menempuh perjalanannya ke Yathrib dengan berjalan kaki. Malam hari ia berjalan, siangnya bersembunyi. Perjuangan yang sangat meletihkan itu ditanggungnya selama dua minggu penuh, yaitu untuk menyusul saudara-saudaranya seagama.

Sampai di Madinah (Yathrib)

Demikanlah akhirnya rombongan Rasulullah selamat sampai Madinah. Hari itu adalah hari Jum’at dan Muhammad berjum’at di Medinah. Di tempat itulah, ke dalam mesjid yang terletak di perut Wadi Ranuna itulah kaum Muslimin datang, masing-masing berusaha ingin melihat serta mendekatinya. Mereka ingin memuaskan hati terhadap orang yang selama ini belum pernah mereka lihat, hati yang sudah penuh cinta dan rangkuman iman akan risalahnya, dan yang selalu namanya disebut pada setiap kali sembahyang. Orang-orang terkemuka di Medinah menawarkan diri supaya ia tinggal pada mereka.

Tetapi ia dengan halus meminta maaf kepada mereka. Kembali ia ke atas unta betinanya, dipasangnya tali keluannya, lalu ia berjalan melalui jalan-jalan di Yathrib, di tengah-tengah kaum Muslimin yang ramai menyambutnya dan memberikan jalan sepanjang jalan yang diliwatinya itu. Seluruh penduduk Yathrib, baik Yahudi maupun orang-orang pagan menyaksikan adanya hidup baru yang bersemarak dalam kota mereka itu, menyaksikan kehadiran Rasulullah Saw, seorang pendatang baru, orang besar yang telah mempersatukan Aus dan Khazraj, yang selama itu saling bermusuhan, dan saling berperang.

Sesampainya ke sebuah tempat penjemuran kurma kepunyaan dua orang anak yatim dari Banu’n-Najjar, unta itu berlutut (berhenti). Ketika itulah Rasul turun dari untanya dan bertanya: “Kepunyaan siapa tempat ini?” tanyanya. “Kepunyaan Sahl dan Suhail b. ‘Amr,” jawab Ma’adh b. ‘Afra’. Dia adalah wali kedua anak yatim itu. Ia akan membicarakan soal tersebut dengan kedua anak itu supaya mereka puas. Dimintanya kepada Muhammad supaya di tempat itu didirikan mesjid. Muhammad mengabulkan permintaan tersebut dan dimintanya pula supaya di tempat itu didirikan mesjid dan tempat-tinggalnya.

TANDA DATANGNYA HARI KIAMAT | GAMBARAN HARI KIAMAT

Posted by Sayidina Aris 12.04, under | No comments


Kapan Kiamat Datang..? Hanya Allah SWT Yang Maha Tahu. Kita hanya tahu lewat tanda-tanda akan datangnya hari Kiamat itu. Pada manuskrip peninggalan suku Maya yang tinggal di selatan Meksiko atau Guatemala yang dikenal menguasai ilmu Falak, disebutkan bahwa kiamat akan terjadi pada 21 Desember 2012. Disebutkan juga pada waktu itu akan muncul gelombang galaksi yang besar-besaran sehingga mengakibatkan terhentinya semua kegiatan di muka Bumi ini.

Ramalan akan adanya kiamat pada 2012 dari suku Maya sebenarnya belum diketahui dasar perhitungannya. Tetapi issu ini sudahmenyebar luas lewat media Internet. Sebagai seorang Muslim, kita wajib mengimani bahwa Kiamat ada dan PASTI akan datang. Tapi soal waktunya, tidak ada seorangpun yang tahu, apalagi sampai menyebut tanggal datangnya hari kiamat.

Tentang waktu, kapan kiamat terjadi, kita (umat Islam) hanya diberi sign, berupa tanda-tanda datangnya kiamat. Bila tanda-tanda sudah ada, maka hari yang dimaksud memang sudah dekat. Dan kalau sudah waktunya tiba, tidak ada seorangpun yang bisa memundurkannya atau memajukannya barang sesaat.
TANDA-TANDA DATANGNYA HARI KIAMAT

Tanda-tanda kiamat adalah alamat kiamat yang menunjukkan akan terjadinya kiamat tersebut. Dan tanda-tanda kiamat ada dua : tanda-tanda kiamat besar dan tanda-tanda kiamat kecil.

Tanda kiamat kecil adalah tanda yang datang sebelum kiamat dengan waktu yang relatif lama, dan kejadiannya biasa, seperti dicabutnya ilmu, dominannya kebodohan, minum khamr, berlomba-lomba dalam membangun, dan lain-lain. Terkadang sebagiannya muncul menyertai tanda kiamat besar atau bahkan sesudahnya.

Tanda kiamat besar adalah perkara yang besar yang muncul mendekati kiamat yang kemunculannya tidak biasa terjadi, seperti muncul Dajjal, Nabi Isa a.s., Ya’juj dan Ma’juj, terbit matahari dari Barat, dan lain-lain.

Para ulama berbeda pendapat tentang permulaan yang muncul dari tanda kiamat besar. Tetapi Ibnu Hajar berkata, “Yang kuat dari sejumlah berita tanda-tanda kiamat, bahwa keluarnya Dajjal adalah awal dari tanda-tanda kiamat besar, dengan terjadinya perubahan secara menyeluruh di muka bumi. Dan diakhiri dengan wafatnya Isa a.s.

Sedangkan terbitnya matahari dari Barat adalah awal dari tanda-tanda kiamat besar yang mengakibatkan perubahan kondisi langit. Dan berakhir dengan terjadinya kiamat.” Ibnu Hajar melanjutkan, “Hikmah dari kejadian ini bahwa ketika terbit matahari dari barat, maka tertutuplah pintu taubat.” (Fathul Bari)
TANDA-TANDA KECIL DATANGNYA KIAMAT

Tanda-tanda kiamat kecil terbagi menjadi dua: Pertama, kejadian sudah muncul dan sudah selesai; seperti diutusnya Rasulullah saw., terbunuhnya Utsman bin ‘Affan, terjadinya fitnah besar antara dua kelompok orang beriman. Kedua, kejadiannya sudah muncul tetapi belum selesai bahkan semakin bertambah; seperti tersia-siakannya amanah, terangkatnya ilmu, merebaknya perzinahan dan pembunuhan, banyaknya wanita dan lain-lain.

Di antara tanda-tanda kiamat kecil adalah:

1. Diutusnya Rasulullah SAW
Jabir r.a. berkata, “Adalah Rasulullah saw. jika beliau khutbah memerah matanya, suaranya keras, dan penuh dengan semangat seperti panglima perang, beliau bersabda, ‘(Hati-hatilah) dengan pagi dan sore kalian.’ Beliau melanjutkan, ‘Aku diutus dan hari Kiamat seperti ini.’ Rasulullah saw. mengibaratkan seperti dua jarinya antara telunjuk dan jari tengah. (HR Muslim)

2. Disia-siakannya amanat
Jabir r.a. berkata, tatkala Nabi saw. berada dalam suatu majelis sedang berbicara dengan sahabat, maka datanglah orang Arab Badui dan berkata, “Kapan terjadi Kiamat ?” Rasulullah saw. terus melanjutkan pembicaraannya. Sebagian sahabat berkata, “Rasulullah saw. mendengar apa yang ditanyakan tetapi tidak menyukai apa yang ditanyakannya.”

Berkata sebagian yang lain, “Rasulullah SAW tidak mendengar.” Setelah Rasulullah SAW menyelesaikan perkataannya, beliau bertanya, “Mana yang bertanya tentang Kiamat?” Berkata lelaki Badui itu, “Saya, wahai Rasulullah SAW”. Rasulullah SAW berkata, “Jika amanah disia-siakan, maka tunggulah kiamat.” Bertanya, “Bagaimana menyia-nyiakannya?” Rasulullah SAW Menjawab, “Jika urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kiamat.” (HR Bukhari)

3. Penggembala menjadi kaya
Rasulullah saw. ditanya oleh Jibril tentang tanda-tanda kiamat, lalu beliau menjawab, “Seorang budak melahirkan majikannya, dan engkau melihat orang-orang yang tidak beralas kaki, telanjang, dan miskin, penggembala binatang berlomba-lomba saling tinggi dalam bangunan.” (HR Muslim).

4. Sungai Efrat berubah menjadi emas
Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tidak akan terjadi kiamat sampai Sungai Eufrat menghasilkan gunung emas, manusia berebutan tentangnya. Dan setiap seratus 100 terbunuh 99 orang. Dan setiap orang dari mereka berkata, “Barangkali akulah yang selamat.” (Muttafaqun ‘alaihi).

5. Baitul Maqdis dikuasai umat Islam
“Ada enam dari tanda-tanda kiamat: kematianku (Rasulullah saw.), dibukanya Baitul Maqdis, seorang lelaki diberi 1000 dinar, tapi dia membencinya, fitnah yang panasnya masuk pada setiap rumah muslim, kematian menjemput manusia seperti kematian pada kambing dan khianatnya bangsa Romawi, sampai 80 poin, dan setiap poin 12.000.” (HR Ahmad dan At-Tabrani dari Muadz).

6. Banyak terjadi pembunuhan
Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tiada akan terjadi kiamat, sehingga banyak terjadi haraj.. Sahabat bertanya apa itu haraj, ya Rasulullah?” Rasulullah saw. Menjawab, “Haraj adalah pembunuhan, pembunuhan.” (HR Muslim).

7. Munculnya kaum Khawarij
Dari Ali ra. berkata, saya mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Akan keluar di akhir zaman kelompok orang yang masih muda, bodoh, mereka mengatakan sesuatu dari firman Allah. Keimanan mereka hanya sampai di tenggorokan mereka. Mereka keluar dari agama seperti anak panah keluar dari busurnya. Di mana saja kamu jumpai, maka bunuhlah mereka. Siapa yang membunuhnya akan mendapat pahala di hari Kiamat.” (HR Bukhari).

8. Banyak polisi dan pembela kezhaliman
“Di akhir zaman banyak polisi di pagi hari melakukan sesuatu yang dimurkai Allah, dan di sore hari melakukan sesutu yang dibenci Allah. Hati-hatilah engkau jangan sampai menjadi teman mereka.” (HR At-Tabrani).

9. Perang antara Yahudi dan Umat Islam
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tidak akan terjadi kiamat sehingga kaum muslimin berperang dengan yahudi. Maka kaum muslimin membunuh mereka sampai ada seorang yahudi bersembunyi di belakang batu-batuan dan pohon-pohonan. Dan berkatalah batu dan pohon, ‘Wahai muslim, wahai hamba Allah, ini yahudi di belakangku, kemari dan bunuhlah ia.’ Kecuali pohon Gharqad karena ia adalah pohon Yahudi.” (HR Muslim).

10. Dominannya Fitnah
Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tidak akan terjadi kiamat, sampai dominannya fitnah, banyaknya dusta dan berdekatannya pasar.” (HR Ahmad).

11. Sedikitnya ilmu

12. Merebaknya perzinahan

13. Banyaknya kaum wanita
Dari Anas bin Malik ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda. “Sesungguhnya di antara tanda-tanda kiamat adalah ilmu diangkat, banyaknya kebodohan, banyaknya perzinahan, banyaknya orang yang minum khamr, sedikit kaum lelaki dan banyak kaum wanita, sampai pada 50 wanita hanya ada satu lelaki.” (HR Bukhari)

14. Bermewah-mewah dalam membangun masjid
Dari Anas ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Diantara tanda kiamat adalah bahwa manusia saling membanggakan dalam keindahan masjid.” (HR Ahmad, An-Nasa’i dan Ibnu Hibban)

15. Menyebarnya riba dan harta haram
Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Akan datang pada manusia suatu waktu, setiap orang tanpa kecuali akan makan riba, orang yang tidak makan langsung, pasti terkena debu-debunya.” (HR Abu Dawud, Ibnu Majah dan Al-Baihaqi)

Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Akan datang pada manusia suatu saat di mana seseorang tidak peduli dari mana hartanya didapat, apakah dari yang halal atau yang haram.” (HR Ahmad dan Bukhari)
TANDA-TANDA BESAR DATANGNYA KIAMAT

Sedangkan tanda-tanda kiamat besar yaitu kejadian sangat besar dimana kiamat sudah sangat dekat dan mayoritasnya belum muncul, seperti munculnya Imam Mahdi, Nabi Isa, Dajjal, Ya’juj dan Ma’juj.

Ayat-ayat dan hadits yang menyebutkan tanda-tanda kiamat besar di antaranya:

Hingga apabila dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan. Mereka berkata, “Hai Dzulqarnain, sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?” Dzulqarnain berkata, “Apa yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka.” (Al-Kahfi: 82)

“Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami.” (An-Naml: 82)

Dari Hudzaifah bin Usaid Al-Ghifari ra, berkata: Rasulullah saw. muncul di tengah-tengah kami pada saat kami saling mengingat-ingat. Rasulullah saw. bertanya, “Apa yang sedang kamu ingat-ingat?” Sahabat menjawab, “Kami mengingat hari kiamat.”

Rasulullah SAW bersabda,”Kiamat tidak akan terjadi sebelum engkau melihat 10 tandanya.” Kemudian Rasulullah saw. menyebutkan: Dukhan (kabut asap), Dajjaal, binatang (pandai bicara), matahari terbit dari barat, turunnya Isa as. Ya’juj Ma’juj dan tiga gerhana, gerhana di timur, barat dan Jazirah Arab dan terakhir api yang keluar dari Yaman mengantar manusia ke Mahsyar. (HR Muslim)

Dari Abdullah bin Mas’ud ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Hari tidak akan berakhir, dan tahun belum akan pergi sehingga bangsa Arab dipimpin oleh seorang dari keluargaku, namanya sama dengan namaku.” (HR Ahmad)
PERBEDAAN ANTARA TANDA KIAMAT KECIL DAN KIAMAT BESAR

1. Tanda-tanda kiamat kecil secara umum datang lebih dahulu dari tanda-tanda kiamat besar.
2. Tanda-tanda kiamat kecil sebagiannya sudah terjadi, sebagiannya sedang terjadi dan sebagiannya akan terjadi. Sedangkan tanda-tanda kiamat besar belum terjadi.
3. Tanda kiamat kecil bersifat biasa dan tanda kiamat besar bersifat luar biasa.
4. Tanda kiamat kecil berupa peringatan agar manusia sadar dan bertaubat. Sedangkan kiamat besar jika sudah datang, maka tertutup pintu taubat.
5. Tanda-tanda kiamat besar jika muncul satu tanda, maka akan diikuti tanda-tanda yang lainnya. Dan yang pertama muncul adalah terbitnya matahari dari Barat.

Tags

Pengikut

Blog Archive

Arsip Blog