Jumat, 08 Juli 2011

DUNIA INI HANYALAH PERUMPAMAAN AKHIRAT

Posted by Sayidina Aris 07.12, under | No comments

Assalamualaikum warohmatullah wabarokatuh
Bismillahirrohmanirrohim
“Sesungguhnya Allah telah menjadikan negeri akhirat itu sebagai tempat pembalasan hamba-hambaNya yang beriman. Karena sesungguhnya dunia ini tidak memuat apa yang Allah menghendaki untuk membalas mereka. Karena pemberianNya terlalu tinggi bila dibalas di dunia yang fana ini”
Wahai saudaraku, pernahkah kita berdoa kepada Allah, dengan segala sesuatu yang kita ingini dalam hati. Terkadang kita menginginkan doa tersebut disegerakan untuk dikabulkan. Namun kita lupa bahwa Allah lebih mengetahui apa yang sesungguhnya terbaik untuk kita. Bukankah akan lebih mulia jika doa kita tadi dikabulkan oleh Allah diakhirat ??. Ketahuilah, bahwa Allah tidak akan menetapkan segala sesuatu bagi hambaNya kecuali dengan kebaikan bagi kita, dan Allah lebih mengetahui sedangkan kita tidak mengetahui. Dan Firman Allah dalam surat Al Baqoroh ayat 216 yang isinya “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”
Wahai saudaraku, dunia ini memiliki dua sisi yang bertolak belakang yaitu sisi yang menyenangkan dan sisi yang menyedihkan. Sesuatu yang menyenangkan adalah ketika kita mendapatkan kenikmatan, segala keinginan tercapai, jalan-jalan di taman yang kita lalui menjadi indah bagaikan menjadi raja dalam sekejap. Sedangkan kesedihan adalah sesuatu yang tidak menyenangkan, membuat pikiran gelisah, rasa bersalah, terhimpit kekurangan pangan, terancam kenyamanan dan keamanan diri, melihat sesuatu yang tidak disukai dan sebagainya. Namun sebesar apa pun nikmat yang diberikan Allah kepada kita, nikmat itu tidak akan pernah terasa jikalau hati kita tidak diliputi rasa syukur kepada Sang Maha Pemberi Rahmat. Bukan karena sedikitnya nikmat yang kita peroleh, akan tetapi lantaran begitu besarnya nikmat itu sehingga tak ada satu pun dari apa yang kita usahakan yang terlepas darinya. Ibarat seekor kutu di atas punggung seekor gajah.
Tidak sedikit orang yang dikaruniakan kekayaan, kesehatan, kelapangan riski yang merasa sempit hati lantaran dengki melihat tetangganya mendapatkan nikmat. Ada pula yang orang-orang sengaja mendramatisasi kehidupannya sehingga hidupnya tampak sangat menderita, padahal semua yang ditangisinya hanyalah tak lebih dari fantasi yang tidak pernah terjadi. Ketahuilah bahwa Allah tidak pernah mendzolimi hambanya, tetapi merekalah yang mendzolimi diri mereka sendiri.
Ada sebuah cerita seorang ibu yang mempunyai dua orang anak. Anak pertama mencari riski dengan menyewakan payung kepada pejalan kaki ketika hujan. Sedangkan anak yang kedua mencari riski dengan menjual es ketika panas terik matahari menyengat. Dua anak ini adalah tulang punggung keluarga bagi sang ibu. Namun sepanjang tahun sang ibu terlihat murung. Kesedihan selalu meliputinya seakan tanpa henti. Seseorang bertanya kepada ibu tadi perihal kesedihannya. Sang ibu menjawab, “Pada saat hujan, aku sedih lantaran dagangan es anak keduaku tidak laku sedangkan ketika panas terik akupun sedih lantaran usaha anak pertamaku menyewakan payung tidak laku.lalu dari mana kami bisa mencukupi kebutuhan keluarga”. Alangkah arif jika sang ibu tadi bersyukur ketika hujan lantaran payung yang disewakan anak pertamanya laku, dan bersyukur ketika panas lantaran es yang dijual anak keduanya laku. Tidak akan ada kesedihan, yang ada hanyalah rasa syukur terhadap pemberian Allah SWT. Dan Allah berjanji akan menambahkan nikmat yang diberikanNya.
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (Q.S. Ibrahim : 7)
Saudaraku ketahuilah, kenyataan di dunia yang kita lihat dan rasakan itu merupakan sebagian kecil perumpamaan keadaan di negeri akhirat kelak. Jauh bandingannya dengan keadaan di sana. Jika kita silau terhadap keindahan-keindahan dunia, ketahuilah kelak keindahan dunia ini akan sirna dari ingatan kita ketika kita masuk ke dalam negeri akhirat. Seindah-indah wajah dunia, tak akan dapat menyamai keindahan surga di negeri akhirat. Dunia yang fana ini serba terbatas. Dunia hanyalah tempat singgah. Ibarat kita dalam perjalanan yang sangat jauh, singgah di bawah pohon satu atau dua jam hanya sekedar untuk minum dan melepaskan lelah.
Allah berfirman: “Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui. (Q.S. Al Mukminun : 114)
Pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (di dunia) melainkan (sebentar saja) di waktu sore atau pagi hari. (Q.S. An Nazi’aat : 46)
Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya? (Q.S. Al An’am : 32)
Lalu, apakah yang membuat kita kagum terhadap kehidupan dunia hingga kita lalai terhadap akhirat. Hanya orang yang sempit akal pikirannya saja yang mengharap balasan pahala langsung di dunia, kemudian ia berkeluh kesah dan berputus asa dalam beribadah jika yang menjadi pengharapannya ternyata tidak diberikan Allah di dunia.
Saudaraku bersabarlah, jika bertubi masalah seakan menghantam dirimu. Jika Allah mengujimu dengan serentetan masalah yang seakan pelik dan berat untuk dipikul. Boleh jadi Allah akan menjadikanmu seorang yang arif dengan masalah-masalah tersebut dan boleh jadi Allah menginginkan engkau dekat kepadaNya. Seorang budak akan sangat senang jika dekat dengan tuannya, seorang hamba akan sangat senang jika menjadi kesayangan rajanya, lalu tidakkah kamu senang jika Allah mencintaimu ??. Maka berbaik sangkalah kepadaNya. Sesungguhnya Dia tidak menghendaki keburukan bagi hamba yang dicintaiNya.
Adapun orang yang arif, adalah orang yang tidak pernah kecewa jika yang menjadi pengharapan dan doanya belum dikabulkan. Mereka sadar bahwa balasan Allah masih tertunda. Bahkan jika balasan itu diterima di negeri akhirat, maka akan lebih baik daripada diberikan langsung di dunia.
Janji-janji Allah telah nyata bagi mereka seperti yang tertulis di dalam Al Qur’an
.: Q.S. Muhammad : 15 :.
(Apakah) perumpamaan (penghuni) jannah yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada beubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak beubah rasanya, sungai-sungai dari khamar yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring; dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka, sama dengan orang yang kekal dalam jahannam dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong ususnya?
.: Q.S. Al Waqiah : 20 – 26 :.
dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih, dan daging burung dari apa yang mereka inginkan. Dan ada bidadari-bidadari bermata jeli, laksana mutiara yang tersimpan baik. Sebagai balasan bagi apa yang telah mereka kerjakan. Mereka tidak mendengar di dalamnya perkataan yang sia-sia dan tidak pula perkataan yang menimbulkan dosa, akan tetapi mereka mendengar ucapan salam.
.: Q.S. Al Insan : 15 – 19 :.
Dan diedarkan kepada mereka bejana-bejana dari perak dan piala-piala yang bening laksana kaca, (yaitu) kaca-kaca (yang terbuat) dari perak yang telah diukur mereka dengan sebaik-baiknya. Di dalam syurga itu mereka diberi minum segelas (minuman) yang campurannya adalah jahe. (Yang didatangkan dari) sebuah mata air surga yang dinamakan salsabil. Dan mereka dikelilingi oleh pelayan-pelayan muda yang tetap muda. Apabila kamu melihat mereka, kamu akan mengira mereka, mutiara yang bertaburan.
.: Q.S. Az Zukhruf : 71 :.
Diedarkan kepada mereka piring-piring dari emas, dan piala-piala dan di dalam surga itu terdapat segala apa yang diingini oleh hati dan sedap (dipandang) mata dan kamu kekal di dalamnya”.
.: Q.S. Yasin : 55 – 56 :.
Sesungguhnya penghuni syurga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan (mereka). Mereka dan isteri-isteri mereka berada dalam tempat yang teduh, bertelekan di atas dipan-dipan.
.: Q.S. Al Waqiah : 35 – 37 :.
Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung, dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan. penuh cinta lagi sebaya umurnya.
.: Q.S. Ash Shooffaat : 48 – 49 :.
Di sisi mereka ada bidadari-bidadari yang tidak liar pandangannya dan jelita matanya, seakan-akan mereka adalah telur (burung unta) yang tersimpan dengan baik.
Demikian balasan Allah yang tak mungkin diberikan di dunia. Karena dunia ini tak akan cukup menampung kesenangan dan kenikmatan itu. Semoga kita wahai saudara-saudaraku, adalah hamba-hamba yang dijanjikan Allah dengan kesenangan dan kenikmatan itu. Untuk itu janganlah kita lepas dari tali agama Allah, dan janganlah kita berputus asa dalam beribadah kepada Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa, melainkan kaum yang kafir.
Semoga bermanfaat bagiku dan bagimu wahai saudaraku.
Allahu a’lamu bishowab. Wassalamualaikum Warohmatullah Wabarokatuh.

0 komentar:

Posting Komentar

Tags

Pengikut

Blog Archive

Arsip Blog