Setan akan mengajak manusia dari perkara yang paling besar yaitu mempersekutukan Allah. Kalau tidak bisa dengan perkara yang lebih kecil lagi seperti dosa-dosa besar, dan begitu seterusnya sehingga hal sekecil apapun tidak pernah dilewatkan oleh setan. Oleh karena itu Allah I memerintahkan kita agar menjadikan setan sebagai musuh, sebagaimana firman-Nya:
Kita mungkin bisa menghindari dari dosa besar seperti zina, mencuri, dan dosa-dosa besar lainnya, tapi tidak bisa menghindari dosa kecil hanya karena alasan dosanya kecil. Padahal kalau kita melihat dalil-dalil syar’i, beberapa dosa tersebut dapat menjadi besar. Dan memang inilah cara-cara setan dalam memperdaya umat ini. Oleh karena itu begitu lihainya syetan menggunakan kesempatan. Allah I memerintahkan kepada kita agar menjauhkan diri dari segala yang dilarang, yang besar maupun yang kecil. Allah berfirman yang artinya:
Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah;. (QS. 59:7)
Bagaiman dosa-dosa kecil menjadi besar?
1. Dilakukan terus-menerus Misalnya seorang laki-laki memandang wanita dan ini adalah zina mata, namun zina mata lebih kecil dari zina kemaluan. Tapi dengan melakukannya terus-menerus maka dia akan menjadi besar . Sebab tidak ada dosa kecil kalau dilakukan terus-menerus, sebagaimana dikatakan seorang salaf:’ Tidak ada yang namanya dosa kecil kalau dilakukan terus-menerus dan tidak ada dosa besar apabila diiringi dengan taubat”.
2. Karena diremehkan Sesungguhnya perbuatan dosa itu apabila dianggap berat oleh seorang hamba akan menjadi kecil di sisi Allah I. Karena anggapan sebuah dosa sebagai dosa yang besar berpangkal dari hati yang benci kepadanya dan berupaya menghindarinya.
3. Apabila seorang hamba merasa senang melakukannya. Perasaan bangga gembira dan senang terhadap dosa, menjadikan dosa tersebut menjadi besar. Ketika rasa senang kepada dosa kecil sudah mendominasi diri seseorang, maka menjadi besarlah dosa kecil tersebut, dan besar pula pengaruhnya untuk menghitamkan hatinya. Sampai-sampai ada yang merasa bangga karena bisa melakukan sebuah dosa, padahal kegembiran pada sebuah dosa lebih besar dari dosa itu sendiri. Allah I berfirman:
4. Apabila menyepelekan tabir Allah I yang menutupi kesalahannya, kasih sayang-Nya dan keramahan-Nya Sikap santainya dalam melakukan dosa, tidak adanya rasa takut kepada Allah I dan pengawasan-Nya. Perasaan aman dari siksa Allah adalah gamnbaran dari menyepelekan tabir Allah. Dia tidak sadar bahwa perbuatannya itu mendatangkan murka Allah. Ibnu Abbas t berkata: Wahai orang yang berdosa, jangan merasa aman dari akibat buruknya. Tatkala suatu dosa diikuti oleh sesuatu yang lebih besar dari dosa, jika kamu melakukan dosa, tanpa merasa malu terhadap pengawas yang ada di kanan kirimu, maka kamu berdosa, dan menyepelekan dosa itu lebih besar dari dosa itu sendiri,…, kegembiraanmu dengan dosa ketika kamu sudah melakukannya, itu lebih besar dari dosa itu sendiri, kesedihanmu atas suatu dosa ketika ia lepas darimu (tidak dapat melaksanakannya, maka itu lebih besar dari dosa itu sendiri. Kekhawatiranmu terhadap angin ketika ia menggerakkan daun pintumu pada saat kamu sedang melakukan dosa serta hatimu tidak pernah risau dengan pengawasan Allah kepadamu, maka itu lebih besar dari dosa itu sendiri”.
Mujaharah Yakni apabila seseorang melakukan dosa dengan terang-terangan di depan umum atau dengan menceritakannya kepada orang lain padahal jika ia tidak menceritakannya orang lain tidak ada yang tahu, kecuali dia dengan Rabbnya. Dengan sikap ini berarti ia telah mengundang hasrat orang lain untuk melakukan dosa tersebut dan secara tidak langsung ia telah mengajak orang lain untuk ikut melakukannya. Dalam hal ini ia telah melakukan dua hal sekaligus yaitu dosa itu sendiri ditambah mujaharahnya, sehingga dosanya pun menjadi besar. Rasulullah e bersabda:
Seorang yang diangap panutan, baik ia seorang ulama atau seorang direktur perusahaan, kepala sekolah atau siapa saja yang mempunyai pengaruh, sehingga apabila ia melakukan suatu dosa orang-orang akan mengikutinya, maka dosa yang dilakukannya itu menjadi besar. Sebab dosa-dosa orang yang mengikutinya akan menjadi tanggungannya. Rasulullah e bersabda:
Ini adalah sebagian yang menyebabkan dosa kecil menjadi besar, kalau ada di antara kita yang pernah salah karena pernah melakukan hal yang tersebut, hendaklah kita bertaubat kepada Allah I, janganlah kita menunda-nunda karena tidak ada yang bisa menjamin kalau kita masih akan hidup sampai esok hari, sebab berapa banyak tanaman yang rusak sebelum keluar tunasnya. Semoga Allah memberikan kepada kita taufik-Nya.
0 komentar:
Posting Komentar